Kamis, 07 Agustus 2008

BMRI Take Over Utang PNSE

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengambil alih (take over) utang PT Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE) di Bank Resona Perdania dan Victoria Securities sebesar US$ 2,52 juta yang jatuh tempo pada Desember 2008.

Sekretaris Perusahaan PNSE, Dadang Suwarsa, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/8), mengatakan rincian utang perseroan yakni US$ 1,39 juta di Bank Resona Perdania, dan US$ 1,13 juta kepada Victoria Securities.

"Peralihan pinjaman ini berjangka waktu sampai dengan 2015," kata Dadang.

Bank Mandiri cabang Asia Afrika, Bandung, telah men-take over utang PNSE tersebut pada 23 dan 31 Juli lalu.

Selain itu pihaknya juga mendapat fasilitas kredit renovasi senilai Rp 12,5 miliar yang juga akan jatuh tempo pada 2015. Pinjaman tersebut untuk mendanai renovasi hotel yang dimiliki perseroan.

Ia mengungkapkan, jaminan mendapatkan fasilitas kredit ini berupa sertifikat HGB (hak guna bangunan) milik perseroan yang beralamat di Jakarta Barat.

Dadang juga menjelaskan bahwa peralihan kredit tersebut bukan transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama, serta tidak mengandung benturan kepentingan.

Amunisi Dana untuk Medco

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mendapat amunisi modal dari dana tambahan divestasi atas 48,72% saham di PT Apexindo Pratama Duta tbk (APEX). MEDC lebih leluasa mendanai tujuh proyek utama blok migasnya.

Direksi Medco, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (6/8) memaparkan, harga penjualan saham Apexindo yang telah disepakati dengan PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) sebesar Rp 2.450 per unit, setara US$ 0,2649 per saham dengan kurs Rp 9.250 per dolar AS. Sehingga jumlah keseluruhan penjualan Rp 3,153 triliun atau US$ 340,893 juta.

Dana hasil penjualan saham Apexindo ini akan digunakan oleh Medco untuk membiayai tujuh proyek jangka panjang pengembangan migas. Mereka segera menggarap blok gas Senoro di Sulawesi, blok gas Lematang dan Rimau di Sumatera Selatan, dan pembangunan pabrik bio-etanol di Lampung.

Juga, pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla di Sumatera Utara, pengembangan penemuan minyak Area 47 di Libya, serta pengembangan blok gas A. Pengembangan tujuh proyek tersebut akan dilakukan dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Riset Samuel Securities menyoroti segera rampungnya rencana untuk melakukan divestasi APEX kepada MIRA tersebut. Divestasi atas 48,72% saham MEDC itu berada di harga premium sekitar 15% dari harga saat ini di level Rp 2.450 per lembar.

“Saat ini saham MEDC ditransaksikan pada P/E (price to earning ratio) 2008-2009 sebesar 16,9 kali dan 25,4 kali. Kami menyarankan investor untuk mengoleksi saham ini dengan target harga Rp 6.050 per saham,” ungkap riset Samuel.

Sementara mitra Medco, Verenex Energy Inc (Verenex) kembali melaporkan penemuan minyak di sumur A1- 47/04 di blok Area 47, Libya. Sumur ini merupakan eksplorasi lapangan baru (wildcat) yang dibor dan diberi casing sampai kedalaman 10.400 kaki.

Tes yang dilakukan memberikan hasil uji aliran minyak light sweet crude sebanyak 6.603 barel per hari dan gas alam sebanyak 8,6 mm cubic feet per hari. Verenex dan MEDC masing-masing memiliki 50% saham di Area 47.

Menurut MEDC, penemuan ini berpotensi untuk meningkatkan cadangan minyak perusahaan dalam waktu dekat, namun masih bergantung pada hasil program pemboran dan pengujian sumur.

IHSG Sesi I Menguat 12 Poin

Sentimen positif kenaikan Wall Street telah membuat indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesi pertama 'menghijau'.

Indeks sempat jatuh di level 2.172,333 pasca dibuka menguat 13,202 poin, dan di sesi pertama ini akhirnya ditutup naik 12,667 poin di level 2.198,286, indeks LQ45 naik 2,008 poin menjadi 454,441 dan JII menguat tipis 0,065 poin di level 358,340.

Tercatat 99 saham menguat, 58 saham melemah dan 60 saham lainnya stagnan.

Pada awal perdagangan, sejumlah besar saham tambang dan komoditas masih melemah, yang sepertinya melanjutkan aksi ambil untung yang dilakukan selama tiga hari terakhir perdagangan.

Namun, sentimen positif Wall Street telah kembali menggairahkan pasar, yang diwarnai oleh perburuan kembali saham komoditas, unggulan dan perbankan.

Kondisi itulah yang membuat indeks menguat di akhir sesi pertama perdagangan hari ini.

Sejumlah saham yang menguat adalah BUMI yang naik Rp 150 menjadi Rp 5.450, PGAS naik Rp 150 menjadi Rp 2.375, ASII naik Rp 100 menjadi Rp 21.950 dan ISAT menguat Rp 50 menjadi Rp 6.250.

Sedangkan beberapa saham yang melemah adalah TLKM turun Rp 50 menjadi Rp 7.800, BMRI turun Rp 25 menjadi Rp 3.050, AALI turun Rp 400 menjadi Rp 19.600, INDF melorot Rp 50 menjadi Rp 2.125, TINS merosot Rp 900 menjadi Rp 29.000, ITMG anjlok Rp 550 menjadi Rp 23.300 dan ANTM turun Rp 25 menjadi Rp 2.150.